Kamis, 07 Maret 2013

Morfologi Tumbuhan Biji


Morfologi Tumbuhan Biji
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Bagi tumbuhan spermatophyta ( tumbuhan berbiji), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji menagndung calon tumbuhan baru (lembaga).
Biji duduk pada tangkai biji (tali pusar) atau funiculus yang keluar dari tembuni (placenta). Bagian biji tempat meletakkan tali pusar disebut pusar biji (hillus).
Ada kalanya tali pusar ikut tumbuh dan berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Salut biji ada yang :
1.  berdaging atau berair, dan sering kali dapat dimakan seperti pada biji rambutan dan  durian.
2.  menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji seperti biji pala.
Biji dapat dibedakan bagian-bagiannya, yaitu berupa :
a.  kulit biji (spermodermis)
b.  tali pusar (funiculus)
c.  inti biji atau isi biji (nucleus seminis )

A.  Kulit Biji (spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumen), oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (angiospermae) terdiri dari dua lapisan yaitu ;
1.    lapisan luar seperti kulit (testa),ada yang tipis, kaku seperti kulit, ada yng keras seperti kayu atau batu.
2.    lapisan kulit dalam 9tegmen) biasanya tispis seperti selaput, seringkali dinamakan kulit ari..
Pada tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae), biji mempunyai tiga lapisan seperti pada tumbuham melinjo (Gnetum gnemon), yaitu :
a.    kulit luar (sacrotesta),biasanya tebal berdaging, pada watu muda berwarna hijau.
b.    kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, dan menyerupai kulit dalam pada buah batu.
c.    Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis sepeti selaput, seringjkali melekat erta pada inti biji.
Pada kulit luar masih dapat ditemukan bagian-bagian seperti :
1.    sayap (alae) terdapat pada kulit luar biji yang berguna agar biji mudah diterbangkan oleh angin.Dapat kita amati pada kelor (Moringa oleifera)
2.    bulu(koma),yaitu penonolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut halus. Berfungsi sepert sayap, dapat diamati pada kapas (gossypium).
3.    salut biji (arillus), berasal dari pertumbuhan tali pusar, misal pada biji durian (durio zibenthinus).
4.    salut biji semu(arillodium), seperti salut biji, tapi berasal dari liang bakal biji, misalnya pada biji pala.
5.    pusar biji (hilus), merupakan bekas perlekatan kulit luar biji dengan tali pusar.Contoh pada kacang panjang (vigna siensis).
6.    liang biji (micropyle), sering kali tumbuh menjadi badan berwarna putih, yang lunak dan disebut dengan karunkula, seperti yang terlihat pada biji jarak (richinus communis).
7.    berkas pembuluh pengangkut (chalaza), adalah tempat pertemuan antaraintegumen dengan nuselus, seperti pada biji anggur (vitis vinifera).
8.    tulang biji (rape), merupakan terusan tali pusar pada biji, hanya dapat diamati pada tumbuhan yang mengangguk (anatropus), seperti pada biji jarak (richinus communis).

B.  Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkai biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji ), dan padanya hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.

C.  Inti Biji (Nucleus Seminis)
Yaitu semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit, karenanya inti biji dinamakan juga isi biji.
Inti biji terbagi dua yaitu :
1.  lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru.
2.  putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa pertumbuhan (kecambah).
 
D.  Lembaga (Embryo)
Adalah calon tumbuhan baru,yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga memiliki tiga bagian yaitu, :
a.  Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya akan tumbuh menjadi akar tunggang (untuk tumbuhan dikotil). Akar ini ujungnya menghadap ke arah liang biji.
b.  Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Memiliki fungsi yang berbeda-beda, yaitu :
1. sebagai tempat penimbun makanan, yang kelihatan tebaldan jumlahnya dua pada sisi-sisinya.
2.  sebagai alat untuk melakukan asimilasi, bertugas seperti daun-daun biasa.
3.  sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
            c.Batang lembaga (cauliculus), yang dapat dibedakan menjadi dua        bagian yaitu:
a)       ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum).
b)       ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri penting dalam penggolongan tumbuhan berbiji (spermatophyta).Yaitu :
1.    tumbuhan berbiji tunggal (monocotyledon), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai satu daun lembaga.
2.    tumbuhan berbiji belah (dicotyledon), yaitu tumbuhan yang mempunyai dua daun lembaga.
3.    tumbuhan berbiji telanjang (gymnospermae), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai lebih dari dua daun lembaga, bahkan sampai 15 daun lembaga.
Pada sebagian tumbuhan bagian-bagian di atas ada yang belum kelihatan dan akan tampak kemudian setelah perkecambahan, misalnya pada anggrek (orcidaceae).

E.  Putih Lembaga
Adalah bagian dari biji yang terdiri dari suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Putih lembaga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    putih lembaga dalam (endospermium), yaitu jaringan penimbun makanan terdiri dari inti lembaga sekunder. Biasanya hanya ditemukan pada tumbuhan angiospermae.
2.    putih lembaga luar (perispermium), yaitu jaringan yang berasal dari bagian luar kandung lenbaga, baik nuselus atau selaput bakal biji.

F.   Kecambah
Yaitu tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji.
             Perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    perkecambahan di atas tanah (epigaeis), jika pada perkecambahan daun lembaga terangkat ke atas, muncul di atas tanah,misal pada kacang hijau (Phaseolus radiatus)
2.    perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), yaitu bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah, misal pada kacang kapri (Pisum sativum)
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa biji hanya akan berkecambah jika syarat-syarat untuk hidup telah terpenuhi, seperti: udara, air, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka biji akan dalam keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini biji tetap hidup tanpa kehilangan daya untuk tumbuh. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring waktu, tapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahatbaru kemudian akan berkecambah. Sebelum dicukupi waktu yang diperlukan, walaupun ada air, cahaya, udara, dan panas. Dalam dunia botani, hal ini dinamakan dormansi (dormancy).

Biji duduk pada tangkai biji (tali pusar) atau funiculus yang keluar dari tembuni (placenta). Bagian biji tempat meletakkan tali pusar disebut pusar biji (hillus).
Ada kalanya tali pusar ikut tumbuh dan berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Salut biji ada yang :
1.  berdaging atau berair, dan sering kali dapat dimakan seperti pada biji rambutan dan  durian.
2.  menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji seperti biji pala.
Biji dapat dibedakan bagian-bagiannya, yaitu berupa :
a.  kulit biji (spermodermis)
b.  tali pusar (funiculus)
c.  inti biji atau isi biji (nucleus seminis )

A.  Kulit Biji (spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumen), oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (angiospermae) terdiri dari dua lapisan yaitu ;
1.    lapisan luar seperti kulit (testa),ada yang tipis, kaku seperti kulit, ada yng keras seperti kayu atau batu.
2.    lapisan kulit dalam 9tegmen) biasanya tispis seperti selaput, seringkali dinamakan kulit ari..
Pada tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae), biji mempunyai tiga lapisan seperti pada tumbuham melinjo (Gnetum gnemon), yaitu :
a.    kulit luar (sacrotesta),biasanya tebal berdaging, pada watu muda berwarna hijau.
b.    kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, dan menyerupai kulit dalam pada buah batu.
c.    Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis sepeti selaput, seringjkali melekat erta pada inti biji.
Pada kulit luar masih dapat ditemukan bagian-bagian seperti :
1.    sayap (alae) terdapat pada kulit luar biji yang berguna agar biji mudah diterbangkan oleh angin.Dapat kita amati pada kelor (Moringa oleifera)
2.    bulu(koma),yaitu penonolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut halus. Berfungsi sepert sayap, dapat diamati pada kapas (gossypium).
3.    salut biji (arillus), berasal dari pertumbuhan tali pusar, misal pada biji durian (durio zibenthinus).
4.    salut biji semu(arillodium), seperti salut biji, tapi berasal dari liang bakal biji, misalnya pada biji pala.
5.    pusar biji (hilus), merupakan bekas perlekatan kulit luar biji dengan tali pusar.Contoh pada kacang panjang (vigna siensis).
6.    liang biji (micropyle), sering kali tumbuh menjadi badan berwarna putih, yang lunak dan disebut dengan karunkula, seperti yang terlihat pada biji jarak (richinus communis).
7.    berkas pembuluh pengangkut (chalaza), adalah tempat pertemuan antaraintegumen dengan nuselus, seperti pada biji anggur (vitis vinifera).
8.    tulang biji (rape), merupakan terusan tali pusar pada biji, hanya dapat diamati pada tumbuhan yang mengangguk (anatropus), seperti pada biji jarak (richinus communis).

B.  Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkai biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji ), dan padanya hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.

C.  Inti Biji (Nucleus Seminis)
Yaitu semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit, karenanya inti biji dinamakan juga isi biji.
Inti biji terbagi dua yaitu :
1.  lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru.
2.  putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa pertumbuhan (kecambah).
 
D.  Lembaga (Embryo)
Adalah calon tumbuhan baru,yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga memiliki tiga bagian yaitu, :
a.  Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya akan tumbuh menjadi akar tunggang (untuk tumbuhan dikotil). Akar ini ujungnya menghadap ke arah liang biji.
b.  Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Memiliki fungsi yang berbeda-beda, yaitu :
  1. sebagai tempat penimbun makanan, yang kelihatan tebaldan jumlahnya dua pada sisi-sisinya.
             2.  sebagai alat untuk melakukan asimilasi, bertugas seperti daun-daun biasa.
             3.  sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
                       c.Batang lembaga (cauliculus), yang dapat dibedakan menjadi dua        bagian yaitu:
   a)       ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum).
   b)       ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri penting dalam penggolongan  tumbuhan berbiji (spermatophyta).Yaitu :
1.    tumbuhan berbiji tunggal (monocotyledon), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai satu daun lembaga.
2.    tumbuhan berbiji belah (dicotyledon), yaitu tumbuhan yang mempunyai dua daun lembaga.
3.    tumbuhan berbiji telanjang (gymnospermae), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai lebih dari dua daun lembaga, bahkan sampai 15 daun lembaga.
Pada sebagian tumbuhan bagian-bagian di atas ada yang belum kelihatan dan akan tampak kemudian setelah perkecambahan, misalnya pada anggrek (orcidaceae).

E.  Putih Lembaga
Adalah bagian dari biji yang terdiri dari suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Putih lembaga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    putih lembaga dalam (endospermium), yaitu jaringan penimbun makanan terdiri dari inti lembaga sekunder. Biasanya hanya ditemukan pada tumbuhan angiospermae.
2.    putih lembaga luar (perispermium), yaitu jaringan yang berasal dari bagian luar kandung lenbaga, baik nuselus atau selaput bakal biji.

F.   Kecambah
Yaitu tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji.
             Perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    perkecambahan di atas tanah (epigaeis), jika pada perkecambahan daun lembaga terangkat ke atas, muncul di atas tanah,misal pada kacang hijau (Phaseolus radiatus)
2.    perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), yaitu bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah, misal pada kacang kapri (Pisum sativum)
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa biji hanya akan berkecambah jika syarat-syarat untuk hidup telah terpenuhi, seperti: udara, air, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka biji akan dalam keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini biji tetap hidup tanpa kehilangan daya untuk tumbuh. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring waktu, tapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahatbaru kemudian akan berkecambah. Sebelum dicukupi waktu yang diperlukan, walaupun ada air, cahaya, udara, dan panas. Dalam dunia botani, hal ini dinamakan dormansi (dormancy).

Share :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar