BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau
fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola
atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola
atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang
hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri,
menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya sampai
batas-batas yang tersedia. Hewan sebagian besar harus bergerak, harus mencari
makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga
integritas mekaniknya unntuk hidup dan pertumbuhan.
Struktur jaringan tumbuhan ,sepertihalnya organisme lain tumbuhandsadsadsa
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perbedaan
antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman dikotil dan tanaman
monokotil?
2. Bagaimana persamaan
antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman dikotil dan tanaman
monokotil?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan struktur akar, batang, dan daun antara
tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil
D. Manfaat Penelitian
Setelah pengamatan dilakukan, diharapkan kita dapat mengetahui berbagai macam
jaringan tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Organ dan Sistem Organ Tumbuhan
1. Akar
Fungsi akar
a)
Menyerap air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang.
b)
Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya.
c)
Pada beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
Sistem Perakaran Tumbuhan
a)
Sistem Perakaran Serabut
Sistem perakaran serabut terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar terdiri atas
sejumlah akar yang kecil, ramping dan berukuran sama. Perakaran serabut
terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya.
b)
Sistem Perakaran Tunggang
Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar terdiri atas
sebuah akar besardengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan
perkembangan dari akar primer dari akar yang berkecambah.
c)
Sistem Perakaran Adventif
Sistem perakaran adventif adalah akar yang bukan merupakan akar primer,
misalnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari setek
ranting atau batang.
Anatomi Akar
Struktur anatomi akar yang dilihat pada sayatan membujur ujung akar tampak
adanya:
a)
Tudung akar atau kaliptra,
b)
Daerah pembelahan sel,
c)
Daerah pembentangan sel, dan
d)
Daerah diferensiasi atau pematanagn sel.
Struktur anatomi akar pada sayatan melintang akar muda akan terlihat
jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam sebagai berikut.
a)
Epidermis
Tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga mudah
ditembus air, terletak pada bagian terluar akar. Memiliki rambut akar sebagai
aktivitas sel-sel di belakang titik tumbuh yang berfungsi untuk memperluas
bidang penyerapan.
b)
Korteks
Tersusun atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis dan tidak tersusun rapat
sehingga mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran zat. Fungsinya
sebagai tenpat cadangan makanan.
c)
Endodermis
Tersusun atas sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Letaknya pada
bagian sebelah belakang korteks dan merupakan pemisah antara korteks dan
silinder pusat. Fungsinya untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh
pengangkut, dan untuk menyimpan zat makanan dan pemisah yang jelas antara
korteks dan stele karena bentuk dan susunan selnya khas, berbeda dengan lapisan
lainnya.
d)
Stele
Stele merupakan
bagian terdalam akar yang terdiri dari bermacam-macam jaringan, antara lain
sebagai berikut. Perisikel
Letaknya di lapisan terluar dari silinder pusat/stele. Fungsinya untuk
membentuk cabang akar dan kambium gabus.
Berkas Pengangkut
Xilem, letaknya pada bagian tengah akar. Floem, letaknya diantara jari-jari
yang dibentuk oleh xilem.
Kambium
Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat cambium. Fungsinya
merupakan titik tumbuh sekunder dimana akitivitas kambium kea rah luar
membentuk unsure kulit, sedangkan kearah dalam membentuk unsur kayu
Empulur
Letaknya di bagian tengah dan diantara berkas pengangkut. Fungsinya untuk
menyimpan cadangan makanan.
B. Batang
Batang adalah bagian tubuh tumbuhan yang meliputi leher akar, batang, cabang
dan ranting.
Sifat Batang
a)
Berbentuk seperti tabung (silindris)
b)
Terdiri atas ruas-ruas yang dibatasi buku-buku, pada buku-buku ini terdapat
daun.
c)
Biasanya tumbuh tegak di atas tanah menuju cahaya matahari, tetapi ada beberapa
yang erdapat di dalam tanah.
d)
Selalu bertambah panjang dan mengadakan percabangan.
Fungsi Batang
a)
Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun
ke seluruh bagian tubuh.
b)
Sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.
c)
Tempat melekatnya daun untuk mendapatkan cahaya.
d)
Tempat melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan.
e)
Tempat melekatnya buah yang mengandung biji agar dapat terpencar.
Struktur Batang Dikotil
a)
Epidermis
Letaknya pada bagian terluar batang yang terdiri dari selapis sel yang
tersusunrapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsinya sebagai zat kitin
pada batang untuk melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak.
Pada batang yang telah mengalami pertumbuhan sekunder, terbentuk jaringa gabus
berbentuk lensa yang disebut lentisel.
b)
Korteks
Bagian luar yang dekat dengan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin
dalam tersusun tas jaringan parenkim. Fungsi sel-sel kolenkim dan sklerenkim
sebagai jaringan penyokong dan memperkuat tubuh, sedangkan sel-sel parenkim
sebagi jaringan dasar, pengisi dan penyimpan zat.
c)
Stele
Stele terletak pada bagian terdalam batang yang terdiri dari jaringan-jaringa
sebagai berikut.
a)
Perisikel
Merupakan lapisan terluar stele yang menyelubungi berkas pengangkut batang.
fungsinya untuk memberikan kekuatan pada batang.
b)
Berkas Pengangkut
Xilem, terletak pada bagiandalam berkas pengangkut atau di bagian dalam
cambium.
Floem, terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di bagian luar cambium.
Floem, terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di bagian luar cambium.
c)
Kambium
Kambium yang terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim disebut cambium
fasikuler. Kambium yang terletak diantara dua berkas pengangkut disebut kambium
interfasikular. Aktivitas cambium menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang
dikotil, yaitu bertambah besarnya diameter batang yang disebabkan oleh
pertambahan jaringan sekunder pada jaringan primer atau jaringan mula-mula.
Oleh karena itu jaringan kambium sering disebut titik tumbuh sekunder.
d)
Empulur
Empulur merupakan parenkim yang terdapat di tengah-tengah stele, juga terdapat
di sekitar kelompok-kelompok ikatan pembuluh berbentuk jari-jari, disebut
jari-jari empulur. Sel-sel jaringan empulur segaris dengan cambium dengan
kambiun fasikuler berubah menjadi kambium.
C. Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang mempunyai peranpenting sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis.
Fungsi Daun
Daun berfungsi untuk membuat makanan melalui fotosintesis dan sebagai tempat
pengeluaran air. Kelebihan air pada tumbuhan yang dikeluarkan melalui daun
dalam bentuk uapair disebut transpirasi, apabila dikeluarkan dalam bentuk
cairan disebut gutasi.
Morfologi Daun
Secara morfologi, daun lengkap memiliki bagian-bagian berupa pelepah daun,
tangkai daun, dan helai daun. Sifat-sifat daun dapat diamati dari bentuk ujung
daun, bentuk pangkal daun, bentuk pertulangan daun dan bentuk tepi daun. Daun
monokotil bentuknya bernacam-macam,bertangkai daun dan urat daunnya menyirip
atau menjari. Daun dikotil bentuknya seperti pita, pada pangkalnya terdapat
lembaran yang membungkus batang, dan urat daunnya sejajar.
Anatomi Daun
a)
Struktur
Daun Dikotil
Epidermis
Letaknya pada permukaan atas maupun bawah daun. Fungsi utamanya untuk melindung
jaringan daun di bawahnya dan menjaga bentuk daun agar tetap. Pada umumnya
terdiri dari selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin
(kutikula) atau kadang lignin.fungsi kutikula adalah untuk mencegah terjadinya
penguapan air yang terlalau besar pada daun. Terdapat stomata yang terletak
pada permukaaan atas dan baeah daun, tetepi ada pula yang terdapat pada
permukaan tubuh. Fungsi stomata adalah sebagai jalan masuk keluarnya udara.
Mesofil ( Jaringan Dasar)
Letaknya antara epidermis atas dan epidermis bawah, dan berdiferensiasi menjadi
jaringan tiang. sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat dan
mengandung banyak kloroplas. Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-sel yang
tidak teratur dan berdinding tipis, fungsinya sebagai tempat berlangsungnya
fotosíntesis.
Jaringan Pengangkut
Berkas pengangkut membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya
pada helai daun, memepuyai satu ibu tulang dan cabang-cabang yang membentuk
jala. Fungsinya mengangkut air serta zat hara dari tanah dan mengangkut hasil
fotosíntesis ke bagian tubuh yang lain.
Jaringan Sekretoris
Terdapat pada tumbuhan tertentu berup[a sel-sel khusus, misalnya kelenjar,
saluran getah dan sel-sel cristal. Letaknya pada mesofil daun.
b)
Struktur Daun Monokotil
Epidermis
Letaknya pada permukaan atas maupun bawah daun. Fungsinya melindungi
jaringan daun di bawahnya. Terdapat stomata yang letaknya berderet diantara
daun tetapi ada juga yang hanya terdapat pada permukaan daun.
Mesofil (Jaringan Dasar)
Letaknya pada cekungan diantara urat daun. Mesofil tidak berdiferensiasi
menjadi jaringan tiang tetapi bentuknya seragam, fungsinya sebagai tempat
berlangsungnya fotosíntesis.
Jaringan Pengangkut
Membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya sejajar sumbu
daun dan dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil di antaranya. Fungsinya
mengangkut hasil fotosíntesis ke bagian tubuh yang lain.
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
A. Alat dan bahan
- Mikroskop
- Kaca objek
- Kaca penutup
- Silet
- Tanaman Jagung
- Tanaman Kacang tanah
- Tanaman Bayam
- Tanaman Pacar Air
- Air
B. Langkah Kerja
- Buatlah sayatan melintang pada akar dan batang dari tanaman yang tersedia menggunakan silet. Usahakan irisannya setipis mungkin.
- Letakkan kedua sayatan akar dan batang pada kaca objek terpisah yang telah ditetesi dengan larutan anilin sulfat.
- Tutuplah kedua kaca objek tersebut dengan kaca penutup.
- Amatilah kedua spesimen yang telah dibuat dengn menggunakan mikroskop yang dimulai dari perbesaran 10 x 10, selanjutnya dengan perbesaran yang lebih besar.
- Gambarlah bagian-bagian yang teramati dan berikanlah keterangan.
C. WAKTU PENELITIAN
Jadwal penelitian
: Selasa, 15 September 2012
Penyusunan laporan : Jumat, 23 Oktober 2012
Pengumpulan laporan :
Rabu, 12 Oktober 2012
BAB IV
ANALISIS DATA
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan
Gambar hasil pengamatan ada pada lampiran, di bawah ini hanya sebagai
perbandingan dari hasil pengamatan
a)
Gambar hasil jaringan akar jagung
b)
Gambar hasil jaringan batang jagung
c) Gambar
hasil jaringan daun jagung
d)
Gambar hasil jaringan akar kacang tanah
e)
Gambar hasil jaringan batang kacang tanah
f) Gambar
hasil jaringan daun kacang tanah
B.Pembahasan
1.Perbedaan Anatomi Akar Monokoti dan Dikotil
Akar monokotil (anatomi)
- Batas ujung akar dan kaliptra jelas
- Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel
- Punya empulur yang luas sebagai pusat akar
- Tidak ada kambiumnya
- Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih dari 12)
- Letak xilem dan floem berselang-seling
Akar dikotil (anatomi)
- Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
- Perisikel terdiri dari 1 lapis sel
- Tidak punya empulur / empulurnya sempit
- Mempunyai kambium
- Jumlah lengan xilem antara 2-6
- Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas)
Struktur Anatomi Akar Dikotil
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem
jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas
pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil
berbeda.
Secara morfologi, kayaknya antara dikotil dan monokotil tidak ada bedanya.
Cuma, tanaman monokotil akarnya serabut dan tanaman dikotil akarnya
tunggang.floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas)
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga
terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga
mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki
ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau
kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel
kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
2.Perbedaan Anatomi Batang Monokotil dan Dikotil
Batang monokotil (anatomi)
Tidak bercabang-cabang, pembuluh angkut (xilem-floem) tersebar, tidak punya
jari-jari empulur, tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar,
empulur tidak dapat dibedakan di daerah korteks.
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara
korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan
pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara
xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil
menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain
tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil
yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon
Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp)
Batang dikotil (anatomi)
Bercabang-cabang, pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur,
mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah
korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem.
Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang
terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem
berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun
berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar
pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
3.Perbedaan Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil
Daun pada banyak dikotil (dan sebagian monokotil) bersifat dorsiventral,
yaitu memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara
morphologis.
1.Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding
terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas.
Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
2.Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri
dari
satu atau lebih lapisan yang agak sempit, sel–sel berdinding tipis yang sangat
berdekatan, sel–sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing– masing sel
terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar
sel melalui jaringan ini.
3.Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding
tipis, longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel.
Kloroplas ada di sel–sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan
dengan sel palisade.
4.Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki
banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar
yang disebut ruang substomata atau cavity.
5.Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk
xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah
permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis
atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel–sel kolenkim yang
meningkatkan kekuatan mekanis daun.
Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata
atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat
dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat
dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada
monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem
dan floem yang terdapat pada tulang daun.
PERBEDAAN CIRI PADA TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL BERDASARKAN CIRI FISIK
PEMBEDA YANG DIMILIKI :
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga /
keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar